Friday, December 13, 2013

Tips Agar Tidak Tertipu Saat Membeli Berlian

Jakarta – Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan agar tidak tertipu saat membeli berlian. Beberapa hal tersebut mulai dari sertifikat berlian hingga di mana sebaiknya membeli berlian.
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, dalam membeli berlian empat hal yang pertama kali perlu diperhatikan adalah 4 C (Color, Clarity, Cut dan Carat). Semakin tinggi skala dari 4 C tersebut, maka makin tinggi harga berlian.
Ada lembaga yang menentukan skala dari color dan clarity berlian. Lembaga yang paling umum dipakai penjual dan pembeli berlian di seluruh dunia adalah The Gemological Institute of America (GIA). Selain GIA, ada juga lembaga di Indonesia yang bisa mengeluarkan sertifikat untuk berlian tersebut yaitu Adamas Gemological Laboratory of Indonesia (AGL ).
GIA dan AGL biasanya hanya mengeluarkan sertifikat untuk berlian-berlian di atas satu karat. Hal itu karena pembuatan sertifikat cukup mahal. Untuk berlian 1 karat harga sertifikat yang dikeluarkan GIA, sekitar US$ 100. Sedangkan AGL biaya pembuatan sertifikatnya Rp 1 juta.
“Sertifikat yang dikeluarkan AGL ini akan diakui secara internasional, sehingga Anda dapat dengan mudah menjual kembali berlian di mana saja di seluruh dunia dengan menunjukkan bukti sertifikat tersebut,” begitu ditulis AGL dalam situs resminya.
Selain keberadaan sertifikat, yang juga perlu Anda cermati saat membeli berlian adalah harganya. Standar harga berlian bisa Anda lihat dalam situs Rapaport. Situs tersebut menyediakan standar harga berlian di seluruh dunia.
Menurut Indah Ludina, salah seorang penjual berlian yang sudah berpengalaman selama 10 tahun, untuk sistem penjualan berlian biasanya berdasarkan satu mata utuh. “Misalnya satu karat utuh harganya Rp 90 juta. Tapi ketika sudah dipecah-pecah menjadi butiran berlian kecil yang jika ditotal satu karat, harganya menjadi lebih murah, misalnya menjadi Rp 60 juta,” jelas Indah saat ditemui wolipop di Apartemen Slipi, Jakarta Barat, Senin (23/4/2012).
Di mana sebaiknya membeli berlian? Indah menyarankan jika ingin membeli berlian belilah di tempat yang sudah terpercaya. Sebaiknya juga jangan hanya datang ke satu toko.
“Di Cikini sudah banyak toko yang bagus. Tapi masih banyak yang rangka lokal. Kalau mau di mall, di Taman Anggrek dan Plaza Senayan,” jelasnya.
(eny/hst)

Cara Menentukan Kualitas Berlian

KOMPAS.com – Berlian menjadi salah satu barang tersier berharga yang bisa dimiliki seseorang. Jika menyimpannya sebagai investasi di masa mendatang, nilainya akan terus menanjak. Maklum, berlian termasuk barang langka dan mahal karena tidak mudah untuk menambangnya. Tidak heran calon investor perlu mengenali berlian lebih jauh untuk mendapatkan kualitas terbaik sebagai investasi.
Dari satu berlian mentah yang diperoleh dari penambangan, hanya 40 persennya yang dinyatakan berkualitas tanpa banyak sidik jari dan dinilai bisa digunakan. Sedangkan 60 persennya terbuang atau dibuat sebagai piring pengasah berlian. Sidik jari alam merupakan istilah lain dari kondisi berlian yang kurang sempurna. Bahasa awamnya adalah berlian yang cacat. Namun berlian termasuk logam mulia mewah yang bernilai tinggi. Proses pembuatannya dan asalnya yang dari tanah dengan kedalaman ratusan meter, membuat berlian mengandung sidik jari alam di dalam dan bukan di permukaannya.
Lantas faktor apa saja yang menentukan kualitas dan harga sebuah berlian?
Tanya AS Permato AJP dari Frank & Co menjelaskan empat faktor yang disebut “4C”, ditambah 1C menjadi penentunya.
1. Color
Warna berlian terbaik adalah transparan atau dalam ukuran mutu warna taraf internasional termasuk warna D. Dalam ukuran dunia, warna berlian dimulai dari urutan alfabet D berwarna putih bening (transparan) adalah yang terbaik, menurun hingga ke Z dengan warna kuning terang.
“Memang cukup sulit membandingkan kualitas warna berlian, karenanya dibutuhkan penjelasan yang tepat tentang warna sebelum membelinya,” kata Tanya.
Jikapun ada berlian yang disebut fancy yellow diamond, ini bukan berlian kuning yang berkualitas lebih rendah. Justru, kata Tanya, berlian jenis ini sangat langka karena memiliki warna asli yang ditemukan saat penambangan. Selain kuning, terdapat juga berlian langka berwarna pink, biru, atau hijau. Berlian ini tak ada patokan harga dan bisa naik setinggi-tingginya. Berlian inilah yang dipilih Pangeran Charles saat meminang Putri Diana.
Menurut Tanya, tren dua tahun ke depan, berlian dengan skala warna F akan tetap stabil dan diminati pasar.
2. Clarity
Kejernihan berlian menentukan harga. Semakin sedikit sidik jari alam, nilai berlian semakin tinggi. Agak sulit untuk medeteksinya, karenanya dibutuhkan lensa dengan pembesaran 10 kali (tidak boleh lebih) untuk melihatnya. Ketelitian investor diperlukan untuk melihat kejernihan berlian.
Tanya menjelaskan terdapat lima kelas kejernihan dari tingkat tertinggi ke terendah:
* FL (Flawless) – IF (Internally Flawless)
* VVS1 – VVS2 (very, very slightly included)
* VS1 – VS2 (very slightly included)
* SI1 – Si3 (slightly included)
* I1 – I3 (included)
3. Carat
Karat diartikan sebagai pengukuran berat. Satu karat sama dengan 200 miligram (0,2 gram) atau 100points. Sebaiknya, Tanya menjelaskan, pilih berlian di atas 0,7 gram untuk investasi.
4. Cut
Yang dimaksud potongan di antaranya bulat, marquise, pear shape, dan lainnya. Ukuran cutting harus proporsional untuk menghasilkan kualitas terbaik dan agar menghasilkan kilau. Berlian dengan kualitas terbaik adalah yang memantulkan cahaya, bukan memancarkan cahaya. Pantulan yang sempurna dipengaruhi bentuk potongannya.
Selain 4C dibutuhkan satu lagi C, yakni Certification. Sertifikat dari Gemological Institute of America (GIA) menjadi lembaga sertifikasi yang terpercaya di pasar internasional, selain lembaga lain seperti HRD atau AGS.
Di dalam sertifikat ini terdapat nomor register, dan berbagai informasi utama tentang berlian seperti bentuk,cutting style, ukuran dan faktor 4C tadi. Informasi dalam sertifikat ini akan menentukan nilai berlian Anda nantinya. Dengan bukti terpercaya, investasi berlian akan lebih aman dan bernilai tinggi.

Saturday, November 30, 2013

Warna Batu Permata Dan Kegunaanya

Putih, batu permata warna ini meliputi jenis Berlian putih, Kwarsa yang jernih, Mutiara putih, Akik putih yang transparan dan Kalsit. Jenis ini berkaitan dengan sumber energi di bagian kepala (embun-embun) yaitu cakra tertinggi (ketujuh). Jenis batu permata warna tersebut menghasilkan getaran yang positif untuk membantu menciptakan harmoni, kesembuhan dan menjaga kesehatan tubuh. Mutiara putih dan kalsit berkaitan untuk membantu menumbuhkan getaran-getaran untuk tulang, rambut, dan kuku.

Ungu, batu permata warna ini meliputi jenis Kecubung/Ametis dan Turmalin ungu. . Jenis ini masih berkaitan dengan sumber energi di bagian kepala sebagai cakra ketujuh. Jenis batu permata warna tersebut menghasilkan getaran yang sangat membantu menumbuhkan ketenangan, mengurangi energi yang negatif, lebih banyak menghasilkan getaran feminim, dan baik untuk membantu pengembangan batin yang positif.

Biru Tua dan Indigo, batu permata warna ini meliputi jenis Safir, Turmalin, dan batu-batu yang berwarna agak biru tua atau indigo. Jenis ini berkaitan dengan cakra yang keenam yang terletak di tengah kening kepala. Jenis batu permata warna tersebut menghasilkan getaran yang membantu menumbuhkan kebijaksanaan, mengembangkan intuisi, memperkuat mata dan telinga, memperkuat daya ingat, bahkan membantu meningkatkan kepekaan terhadap dunia halus.

Biru Muda, batu permata warna ini meliputi jenis Pirus, Akuamarin, Topas biru, Malasit biru, Kwarsa biru, dan Turmalin biru. Jenis ini berkaitan dengan cakra yang kelima yang terletak di tenggorokan. Jenis batu permata warna tersebut menghasilkan getaran yang membantu untuk lancar berbicara dan bernyanyi, menyehatkan bagian leher, tenggorokan, pundak dan membantu manusia menjadi lebih bijaksana serta belas kasih.

Hijau, batu permata warna ini meliputi jenis Giok, Jamrut, Malasit hijau, Peridot, Turmalin, Kalsit hijau dan Mata Kucing yang hijau. Jenis ini berkaitan dengan cakra yang keempat yang terletak di daerah dada/jantung. Jenis batu permata warna tersebut menghasilkan getaran yang membantu untuk memperkuat jantung, menumbuhkan kasih sayang, menambah kesadaran materi/kebendaan, memperkuat otot-otot syaraf dan dapat mengurangi emosi yang negatif.

Kuning, batu permata warna ini meliputi jenis Berlian kuning, Mata Kucing kuning, dan Kwarsa yang kusam. Jenis ini berkaitan dengan cakra yang ketiga yang terletak di dekat pusat/puser. Jenis batu permata warna tersebut menghasilkan getaran yang membantu untuk menambah energi jantan/maskulin, memperkuat kemauan dan memperkuat tubuh secara umum.

Merah Jingga, batu permata warna ini meliputi semua jenis Akik terutama yang mengarah ke warna merah jingga. Jenis ini berkaitan dengan cakra yang kedua yang terletak sedikit di bawah pusat. Jenis batu permata warna tersebut menghasilkan getaran yang membantu memperkuat daya kemampuan sex dan memperkuat daya kreatif.

Merah Jambu/Pink, batu permata warna ini meliputi jenis Kwarsa Ros, Turmalin, Garnet, dan Giok yang berwarna merah jambu. Jenis ini berkaitan juga dengan cakra yang keempat yang terletak di daerah dada/jantung. Jenis batu permata warna tersebut menghasilkan getaran yang membantu untuk menambah kehalusan cinta, kehangatan yang damai dan positif.

Merah, batu permata warna ini meliputi jenis Mira, Jasper, dan Garnet. Jenis ini berkaitan dengan cakra yang pertama yang terletak di daerah pinggul/tempat duduk. Jenis batu permata warna tersebut menghasilkan getaran yang menumbuhkan hawa panas, menambah tenaga tubuh karena mempengaruhi peredaran darah dan menjadikan lebih giat bekerja.

Coklat, batu permata warna ini meliputi jenis Mata Harimau, Akik, Topas coklat, Jasper, dan kwarsa yang kusam seperti berawan. Jenis ini berkaitan dengan daerah paha. Jenis batu permata warna tersebut menghasilkan getaran yang menambah ketenangan, memperkuat kaki bagian paha dan menjadi penyalur “tenaga” ke bawah (menurut kebatinan).

Abu-Abu, batu permata warna ini meliputi jenis Akik, Mutiara yang abu-abu, Mata Kucing yang abu-abu dan Kwarsa kusam. Jenis ini berkaitan dengan bagian tengah kaki/betis. Jenis batu permata warna tersebut menghasilkan getaran yang memperkokoh kaki, menambah ketabahan dan menjadi penyalur “tenaga” ke bumi.

Hitam, batu permata warna ini meliputi jenis Akik, Oniks, Safir Hitam/Nilam, dan semua jenis batu yang berwarna hitam kelam. Jenis ini berkaitan dengan telapak kaki. Jenis batu permata warna tersebut menghasilkan getaran yang memperkuat daya fokus (ketekunan dalam urusan duniawi), keteguhan, ketabahan kaki, menambah ketenangan dan menjadi penyalur “tenaga” ke bumi.

Cara Memilih Bahan Yang Tepat Untuk Pengikat Batu Permata

Ada lima logam yang baik untuk ikatan batu permata yaitu, emas, perak, baja, kuningan dan tembaga. Logam tersebut berfungsi sebagai penyalur getaran, atau bila dalam dunia perlistrikan disebut Konduktor.
Fungsi kelima logam tersebut adalah :

1. Emas, lebih banyak menyalurkan getaran matahari atau api (getaran ‘Yang’/getaran maskulin).
2. Perak, lebih banyak menyalurkan getaran air dan bulan (getaran ‘Yin’/getaran feminim).
3. Baja atau baja putih, sangat kuat menyalurkan getaran bumi.
4. Kuningan, menyalurkan getaran matahari juga tetapi tidak sekuat emas.
5. Tembaga, lebih banyak menyalurkan getaran matahari berbarengan dengan getaran bumi.

Kalau anda merasa kebanyakan unsur getaran api atau ‘Yang’, pakailah ikatan dari perak. Kalau anda “dingin” pakailah ikatan dari emas untuk mengurangi ‘Yin’, begitulah Cara memilih logam yang cocok dengan anda.

Mengenai bentuk ikatannya, pada prinsipnya batu permata jangan tertutup di bagian yang menghadap ke kulit anda. Lebih baik lagi jika batu permata tersebut dapat langsung mengenai atau menyentuh kulit anda.

Posisi Penempatan Batu Permata Di Jari Serta Faedahnya

Untuk mengetahui cara memakai batu permata disesuaikan dengan tujuan dari si pemakai, apakah sebagai gelang, cincin, ikat pinggang, kalung dan sebagainya. Kalau di lihat dari ilmu cakra/kundalini memang ada bagian tubuh tertentu untuk dipakaikan batu permata sesuai dengan tujuan kita memakainya.

Saya akan menjabarkan pengetahuan dari dunia spiritual tentang fungsi jari tangan:
  • Jari Kelingking, berkaitan dengan kekuatan kejiwaan
  • Jari Manis, berkaitan dengan tenaga atau vitalitas tubuh
  • Jari Tengah berkaitan dengan kekuatan kemauan
  • Jari Telunjuk berkaitan dengan kebijaksanaan
  • Ibu jari berkaitan dengan ego yang murni
Kemudian dapat juga ditambahkan bahwa bagian kiri dari tubuh adalah untuk menerima getaran dan bagian kanan dari tubuh untuk mengirimkan getaran, terutama pada kepala bagian kiri dan kanan.

Jadi apakah anda akan memakainya di tangan kanan atau tangan kiri tergantung niat anda sendiri. Untuk menyembuhkan orang lain, pergunakanlah batu permata di tangan/ bagian tubuh sebelah kanan, untuk menambah tenaga dan vitalitas pergunakanlah di jari Manis sebelah kiri. Intinya untuk memancarkan pengaruh ke luar pakailah di sebelah kanan tubuh , untuk mempengaruhi diri sendiri pakailah di sebelah kiri tubuh.

Syarat untuk memperolah hasil yang maksimal adalah anda harus bertakwa kepada Allah dan memasrahkan hasil usaha anda kepadanya.

Pemilihan Batu Permata Yang Cocok Dengan Pemiliknya

Berdasarkan penjelasan terdahulu bahwa semua yang ada di alam semesta ini terdiri dari getaran maka dasar untuk memilih batu permata semestinya juga berdasarkan getaran. Dalam prakteknya, getaran manusia tercermin dalam manusia itu sendiri seutuhnya dan terbentuk di dalam kelakuannya, keinginannya, ucapannya, dan lain-lain dari pribadi manusia tersebut. Untuk mengetahui batu permata yang cocok bagi kita maka saya menganjurkan :

  1. Lihat daftar tentang warna dan batu permata (ada pada pembahasan selanjutnya) yang ingin anda pakai.
  2. Ikuti perasaan anda sendiri, jenis warna dan batu permata mana yang paling anda senangi. Kalau anda merasa senang, Pakailah! Karena perasaan senang pada saat memilih sebuah batu permata berarti getaran batu tersebut cocok dengan getaran tubuh anda. 
  3.  Mengkonsultasikan pada orang (baca: orang/paranormal yang mengerti tentang batu permata) yang anda kenal benar.

Proses Pembetukan Batu Permata

Batu permata terjadi di dalam perut bumi dan prosesnya berlangsung ratusan bahkan ribuan tahun sebelum batu tersebut ditemukan dan diolah hingga dapat dipakai oleh manusia sebagai permata. Batu-batu tersebut mengandung berbagai zat, seperti zat besi, tembaga, kapur dan lain-lain.

Pengaruh batu perhisan terdiri dari empat unsur yaitu:

1. Kemurniannya

Pengertian kemurnian disini adalah keasliannya, bukan sintetis atau masakan dan kekerasannya. Kemurnian ini mempengaruhi batu permata dalam menerima dan mengirimkan getaran. Batu permata yang terbentuk dalam perut bumi ratusan, ribuan bahkan jutaan tahun tidaklah sama dengan batu sintetis, walaupun batu sintetis pun memiliki getaran. Semakin murni sebuah batu permata maka semakin besar tenaga/energinya untuk menerima dan mengirim getaran. Jika batu permata ada “kotoran” di dalamnya, kotoran tersebut dapat menghambat proses pengiriman dan penerimaan getaran-getaran alam. Tetapi ada pula pada kasus tertentu (sekalipun jarang) kotoran pada batu permata tersebut malah memperkuat gataran yang diterima maupun yang dikirim.

2. Kekerasan Batu Permata

Kekerasan batu permata biasanya diukur dengan skala Mohs. Misalnya saja berlian nilai kekerasannya 10, maka batu permata yang tergolong nilai kekerasannya tinggi adalah 8 sampai 10, yang tergolong menegah adalah 6 sampai 7, dan yang tergolong rendah adalah 5 ke bawah.

3. Warna Batu Permata

Warna memiliki berbagai getaran, tergantung dari warnanya. Sama halnya jika seseorang yang dapat melihat aura manusia, sehingga bisa mendeteksi keadaan manusia dari warna aura yang terpancar dari tubuhnya (mood, kesehatan, dll). Bahkan di salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Kota/Beos (Jakarta) ada yang menyediakan jasa foto aura, dan setelah hasil fotonya dianalisa biasanya para pengguna jasa foto aura tersebut diberi batu permata yang katanya untuk menetralisir aura negatif yang ada pada dirinya. Warna merah, biru, hijau, kuning, putih, abu-abu dan warna lainya memiliki gataran yang berbeda dan memiliki arti yang berbeda pula untuk manusia. Mungkin diantara para pembaca yang pernah tau tentang “cakra” (titik-titk pusat energi dalam tubuh manusia, yang biasa disebut Kundalini) akan dapat memperoleh pengertian yang lebih mendalam tentang warna yang dikaitkan dengan setiap cakra.

4. Bentuk Batu Permata

Berdasarkan pengalaman, bentuk suatu benda menghasilkan berbagai pengaruh yang berbeda-beda. Bentuk bulat, piramid, kerucut, segi empat atau bentuk lainnya memiliki pengaruh yang berbeda-beda. Demikian juga bentuk batu permata, tetapi kalau kita ingin mempertajam pengaruh batu yang kita pakai maka bentuk facet-facet seperti pada berlianlah yang paling banyak menghasilkan energi. Pengaruh batu permata belum bisa diketahui dan belum bisa menghasilkan energi yang cukup pengaruhnya bagi si pemakai jika hanya digunakan/dipakai hanya satu atau dua hari saja. Oleh karena itu pakailah batu permata minimum 6 bulan secara kontinu di tubuh kita.

5. Ukuran Batu Permata

Besar-kecilnya batu permata juga mempengaruhi besar-kecilnya energi yang diterima maupun yang dipancarkan oleh batu tersebut. Semakin besar batu permata tentunya semakin besar pula energi yang dihasilkan.

Seluk Beluk Batu Permata

Dalam penilaian manusia ada beberapa jenis batu yang sangat digemari, yaitu Berlian, Jambrut, Mira, Mata Kucing, dan Safir. Di samping jenis-jenis tersebut masih banyak pula yang digemari orang, terutama di Indonesia, seperti kecubung, pirus, kalimaya dan berbagai jenis akik dengan berbagai penamaan yang diberikan oleh para penggemarnya.

Bagi mereka yang mau membeli dengan harga tinggi disebabkan oleh beberapa hal, misalnya senang kepada warnanya, kemurniannya, modelnya, besarnya, langkanya, sternya (sinar yang bergerak-gerak di batunya), tetapi ada pula orang yang memakainya karena batunya dirasakan membawa rejeki/hoki, menyehatkan tubuhnya, menimbulkan rasa sayang dari orang lain, dan sebagainya.

Apakah hal tersebut benar atau tidak? Apakah batu permata bisa mempengaruhi hal baik atau buruk bagi pemakainya? dan masih banyak lagi pertanyaan tentang hal tersebut. Dalam tulisan ini penulis akan menjabarkan pengaruh batu permata bagi kita sebagai pemakainya.

Semua yang ada di alam semesta ini terdiri dari getaran, baik benda yang dapat dideteksi oleh pancaindera kita maupun yang tidak dapat dideteksi oleh pancaindera kita. Getaran menghasilkan energi atau kekuatan. Mungkin diantara pembaca ada yang pernah mendengar pengobatan dengan musik atau dengan warna yang sudah dipraktekkan di luar negeri atau yang sudah lazim digunakan di dunia kedokteran yaitu dengan penyinaran infra merah. Dalam film silat cina yang sering kita lihat, pesilat/jagoan di film tersebut dapat mengalahkan musuhnya dengan senjata berupa alat musik yang dimainkan dengan nada tinggi. Di perguruan pencak silat indonesia, seorang pesilat dapat menebak warna sapu tangan atau mengendarai kendaraan dengan mata tertutup. Hal tersebut tidaklah aneh jika kita mengetahui bahwa seluruh alam semesta ini terdiri dari getaran. Warna memiliki getaran, bunyi memiliki getaran, dan bentuk pun memiliki getaran.

Wednesday, November 27, 2013

Sejarah Batu Permata

Batu Mulia atau Batu Pemata telah dikenal sejak zaman kuno. Manusia purba menghargai keindahan di alam, seperti buah-buahan berwarna, kerang yang menarik, kerikil berwarna cerah, dll, dan digunakan oleh mereka untuk perhiasan pribadi. Negara-negara di belahan timur adalah yang pertama untuk menggunakan batu mulia atau permata, diperkirakan sekitar 100000-75.000 SM.
 
Ada banyak keadaan yang menunjuk ke India sebagai tempat kelahiran mereka. diSebutkan india itu terbuat dari permata dan perhiasan dalam tulisan-tulisan Hindu yang paling awal. Veda memiliki referensi ke tempat-tempat yang diterangi oleh rubi dan berlian. Batu mulia memainkan bagian yang sangat menonjol dalam mitologi Hindu, dalam tradisi, puisi dan legendanya.

Dalam dua epos besar mereka, Ramayana dan Mahabharata, raja dan rakyat dikatakan telah menghiasi diri dengan batu dan mutiara. Bangsa phoenician membawa batu mulia dan permata ke Mesir dan Yunani dari Timur tersebut.

India dan Burma adalah rumah bagi banyak batu permata dan telah ada perdagangan antara India dan Eropa pada batu permata. Zamrud dikatakan telah dikenal sejak 2000-1800 SM, Sapphire dan Ruby ​​600-500 SM dan Berlian sejak 480 SM.

Penambangan batu permata mungkin merupakan bentuk tertua dari pertambangan. Manusia primitif dikatakan telah mengenal 18 jenis permata dan batu hias sebelum mereka tahu jenis-jenis logam. Pada awalnya permata dicari pada kerikil sungai dan sisa-sisa galian, tetapi pada tahun 3400 SM tambang turquois di Semenanjung Sinai dioperasikan. Ini mungkin perusahaan manusia pertama dalam pertambangan batu keras. Tambang lapis lazuli di Afghanistan mungkin sama-sama tua. Tambang zamrud Mesir di pantai laut merah yang dioperasikan sekitar tahun 1925 SM.penggalian berlian dari India dan tambang  safir-ruby srilangka beroperasi sekitar tahun 800-600 SM. Brasil menjadi terkenal dalam pertambangan berlian pada tahun 1725 yang pada gilirannya digantikan oleh Afrika Selatan pada tahun 1870.pusat-pusat perdagangan dunia dalam hal permata sebagaimana yang diketahui oleh orang-orang eropa yakni Babilonia, Alexandria, Roma, Venesia dan Amsterdam, dan sekarang London, Paris, Antwerp, Amsterdam dan New York. Akan tetapi Perang Dunia II telah menyebabkan gangguan meluas di Eropa.

Batu mulia merupakan salah satu komoditas yang paling berharga dan kompak, yang memiliki tren kenaikan nilai dalam jangka waktu yang lama. Kekayaan besar dapat terkonsentrasi dalam paket kecil sebuah batu. Sejak masyarakat menikmati pasar internasional, batu mulia menjabat sebagai bentuk investasi selama berabad-abad. Hal ini telah diibaratkan sebagai pertumbuhan kekayaan  keluarga dari beberapa pemeluk Hindu. Kecenderungan yang sama juga berlaku di Barat di mana kekayaan mudah disembunyikan atau mudah diangkut dalam hal terjadi gangguan ketenangan politik. Selama perang baru-baru ini telah terjadi kecenderungan besar untuk berinvestasi pada batu mulia, dan perdagangan permata memiliki saat gemilang. Batu mulia juga telah menyebabkan eksplorasi dan perjalanan dari pedagang permata serta membentuk sumber informasi yang bermanfaat mengenai Timur ke Eropa di abad pertengahan.

Batu mulia dianggap sebagai ‘bunga dari Kerajaan Mineral’. Mereka adalah mineral dengan beberapa pengecualian seperti mutiara, karang dan gading yang merupakan produk hewani, amber dan jet dari bahan nabati. material permata atau batu mulia merupakan mineral yang dibedakan dengan tingkat kekerasan mereka, yang memungkinkan mereka untuk dipakai sebagai perhiasan pribadi tanpa kerusakan, dan dengan warna dan kilau yang membuat mereka menarik. Kualitas ini mungkin bisa didapat di beberapa mineral, beberapa di antaranya tidak bisa disebut ‘berharga’, namun dapat disebut ‘semi mulia’. Batu mulia adalah mereka yang benar-benar langka dan sulit untuk mendapatkan.

Ini hanya definisi sederhana. Ruby dan zamrud sekarang langka dan sulit diperoleh dan karenanya dianggap sebagai batu mulia peringkat pertama. Tetapi jika  ada persediaan besar dan jika amethyst yang menjadi langka, maka amethyst yang akan menjadi berharga sehingga menyebabkan pertukaran pangkat. Sekali lagi argumen ini ditentang oleh berlian. Persediaan besar dari berlian telah ditemukan dalam beberapa tahun terakhir. Tetapi pasar dikendalikan oleh kombinasi yang kuat, saham besar yang ada di cadangan, dan peringkat sebagai batu mulia dengan harga tinggi tetap bertahan, tentu saja oleh sifat intrinsik.


Sumber : Bahadur. A Handbook of Precious Stone